If you see a footprint in the road, it means someone has been there before you, and there's something to be learned from that person's life and that person's story.

Selasa, 05 Februari 2013

Gagal Diet di Singkawang



Selama dua malam berada di Singkawang, saya merasa diet saya (hampir) seluruhnya gagal. Setiap sudut kota menawarkan berbagai macam kuliner yang kesemuanya menarik dan nampak lezat untuk dicicipi. Tanpa mengurangi rasa hormat, hanya makanan halal yang bisa saya ceritakan disini.

Kuliner yang pertama saya cicipi adalah Bubur Pedas. Reni kawan saya, mengajak saya makan siang dengan kuliner ini. ‘Ah, mana kenyang. Cuma bubur gitu lho,’ pikirku. Melihat tampilannya saya sempat bertanya dan menebak bagaimana rasanya.

Dont judge by its cover, nyam nyam ..
 Dont judge something by its cover. Rasanya luar biasa, rempah – rempah sebagai bumbu penyedap, diramu dengan campuran daun kangkung dan daun kesum yang konon hanya terdapat di Singkawang. Sebagai pelengkap, ada Jeruk limau, Ikan teri kacang goreng, dan Sambal Kacang Pedas. Bubur Pedas ini biasa disajikan di Singkawang pada saat bulan Ramadhan tiba, sebagai menu wajib pada saat berbuka puasa. Kalau ingin mencicipinya silahkan tandang ke RM Bendahre, Singkawang di Jl. Merdeka no. 1B. Berada persis di depan Taman Burung Singkawang.



Sore harinya saya diajak mencicipi Bubur Gunting, Es Gado gado, Bubur Tahu. Penganan jenis ini bisa ditemui di sepanjang Jalan Yos Sudarso. Bubur Gunting terbuat dari Kacang Hijau kupas dengan kuah yang manis dinikmati dengan potongan Cakwe yang digunting.


Bubur Gunting yang hangat, cocok dinikmati malam hari


Bubur Tahu secara fisik serupa dengan Bubur Kembang Tahu yang bisa kita temui di Jakarta.Cuma bedanya, di Singkawang kuahnya bukan menggunakan Wedang jahe melainkan kuah manis dari gula tebu. Dan wajib dinikmati hangat hangat.




Bubur Tahu



Es Gado Gado alias Es Campur

Untuk minumannya wajib coba Es Gado Gado. Mendengar namanya saja mungkin yang akan terlintas di benak kita, minuman yang ditambahkan bumbu kacang layaknya kuliner Gado – Gado. Weits, begitu lihat penampakannya, barulah kita menyadari apa sebenarnya Es Gado Gado itu. Isi minuman ini antara lain rumput laut, selasih, potongan agar agar, buah lengkeng kupas, dan bulir jagung rebus bercampur seperti gado gado.


Puas menikmati ‘cemilan’ sore itu, saya beranjak menuju Pasar Hongkong dan Pasar Turi. Kota Singkawang yang heterogen, memungkinkan berbagai etnis masuk di kota ini. Salah satu lokasi yang kental dengan unsur kaum Tionghoa adalah Pasar Hongkong dan Pasar Turi.

Di kedua pasar ini, ada sajian kuliner yang wajib dicoba. Salah satunya Sotong Bakar dan Sotong Kangkung 

Kedai sederhana "1+1+1"
Sotong Kangkung 1+1+1, nama kedai ini. Sang pemilik yaitu Phang Kin Sen dan Liu Tuy Ngo, memilki alasan kenapa nama itu yang diambil. Menurut mereka, saking enaknya hidangan disini kadang pengunjung tidak cukup hanya menikmati satu piring Sotong bakar saja, mereka juga ingin mencicipi Sotong Kangkung. Dari satu piring tambah satu piring dst. Begitu ceritanya.

Dan memang terbukti. Sepiring Sotong Kangkung habis saya lahap, kawan saya Reni yang menemani saya berjalan jalan dari sore kembali pun memesan Sotong Bakar.



Sotong Kangkung yang bikin nambah :D

Sotong Bakar yang gurih, pedas
 
Hidangan ini telah menjadi primadona bagi siapapun yang mengunjungi Kota Singkawang. Kalau penasaran sama kuliner ini, datang langsung ke Pasar Turi Singkawang.


Bagaimana kalau saya sebut list kuliner diatas adalah makanan pembuka ?. Apaa, masih ada lagi ?. Yap, tambahan buat main course ada Mie Kering Haji Yaman. Lokasinya cukup mudah ditemui, berada sebelum Pintu masuk menuju Kota Singkawang.

Sebenarnya sih tampilannya menyerupai Mie Ayam, tapi orang Singkawang menamainya dengan Mie kering karena kuahnya terpisah. Yang unik, untuk menikmati mie ini harus diberi perasan jeruk sayur terlebih dahulu sebelum dinikmati. Kalau tertarik kesini, jangan terlalu sore ya, nanti kehabisan 


Mie Kering Hj.Yaman



 Sudah kenyang, atau malah tambah lapar ?. Silahkan kunjungi beberapa referensi kuliner saya tadi. Dijamin mengenyangkan. Ah, memang benar benar kuliner di Singkawang membuat diet saya gagal kali ini.